Senin, 07 Juli 2014

Catatan Hati Seorang Insan (#CHSI)

      Putus Cinta . . .
      Dari kata itu saja, sudah kerasa sakitnya. Sudah terasa nyeri di hati. Apalagi kalau diputuskan, aduuuh rasanyaaaa hihi. Sakit lagi kalau diputuskan saat masih cinta aduuh mama sayangeeee hehe
      Padahal, dulu janjinya manis banget, "aku nggak bakalan ninggalin kamu kok" entah sudah berapa kali kalimat itu terdengar di telingaku, indah memang saat didengar. Tapi yaaah janji tinggal janji, semudah ia mengucapkan, semudah itu pula ia mengingkari dan melupakan.
      Nangis ? iya pasti. Wajar ya, kan cewek.
      Tapi nggak lama kok. Kenapa ?
     
      Karena . . .
      Aku tahu, Tuhan Yang Maha  Mengetahui, mengetahui apa apa yang terbaik untukku. DIA pengatur hidup terbaik bukan ? Lalu ku jadikan itu modal untuk positif thinking padaNya.
       Saat itulah, aku berpikir bahwa tak sepantasnya aku selalu berburuk sangka padaNya atas sakit hati yang kurasakan ini. Tak sepantasnya aku terus menangisi orang yang tak pantas. Tak sepantasnya aku tidak terima atas alur cerita yang diberiNya ini. Sungguh tak pantas. Sungguh, Tuhan akan menyelesaikan alur cerita ini dengan cerita yang indah. Tak mungkin ia tega memberiku akhir yang buruk. Tak mungkin. Alur seperti ini bukankah sebagian dari rencanaNya, berarti aku sudah dipertimbangkan olehNya bahwa aku cukup kuat menghadapi ini semua. Iya.Yakin.
    Aku tau Tuhan tau ini sakit untukku. IA tau aku sangat sedih karna ini terjadi. Tapi, DIA juga tau aku sangat kuat untuk diberi kisah seperti ini. DIA sedang memberitahuku, bahwa kekasih yang selama ini kuanggap baik, ternyata tak cukup baik menurut Tuhanku.

     Akhirnya aku pikir . . . . DIA cemburu. Iya. Pasti cemburu
     DIA cemburu karena aku semangat shalat karena mendapat sms dari kekasih, bukan semata mata                        karenaNya.
     DIA cemburu ketika aku hanya memikirkan makhluknya tanpa memikikanNya.
     DIA cemburu karena aku lebih sering berkhalwat dengan makhluknya, tapi jarang berdua denganNya.          DIA cemburu karena aku selalu ada waktu untuk makhluknya, tapi jarang ada waktu untuk bertemu                      denganNya.
     DIA cemburu karena aku memohon meminta cinta pada makhlukNya, tapi tak pernah bersujud meminta              cinta dariNya
     DIA cemburu karena aku terang terangan menangis karna disakiti makhluknya, tapi tak pernah menangis              dihadapanNya.
     DIA cemburu karena aku lebih mementingkan makhlukNya yang sering meninggalkanku, tapi jarang                      menomor satukan DIA padahal IA selalu ada untukku.
     DIA cemburu karena aku selalu ingin berlama lama ketika bertemu makhlukNya, tapi bertemu                              denganNya 5 menit saja sudah terasa lama.
     Iya. Ini kesimpulannya. DIA cemburu. Dan pemikiran ini yang akhirnya bikin aku bisa berhenti menangis,             bahkan bersyukur.

     Lalu bagaimana dengan sang mantan ?
            Ku lupakan dia. Ku ikhlaskan. Ada yang lebih mulia dari cinta, yaitu mengikhlaskan dia yang dulu kucinta, membiarkan dia menuju hati yang dia suka, sesukanya. Lalu ku ikrarkan diriku sabagai pribadi yang tak akan pernah menyerah tuk menjadi pribadi yang lebih baik. Lalu ku ikrarkan diriku sebagai pribadi yang percaya  akan hukum Tuhan, bahwa "jiwa yang baik akan disandingkan dengan jiwa yang baik juga"

      Buat mantan . . .
      Hai sang mantan. Hari ini benar kau menyakitiku. Tapi esok aku tak akan meneteskan airmata untukmu. Kini, aku telah mendapatkan cinta yang dulu sempat hilang dari sanubari. Adalah cinta dari Sang Maha Cinta. Dan itu tak pernah hilang dariku. Terimakasih atas pelajaran yang membuat mataku terbuka bahwa kau bukanlah pendamping yang baik untukku.

      Buat Tuhanku . . .
      Terimakasih Engkau setia menungguku. Izinkanlah aku selalu denganMu. Hingga nati Kau mengizinkanku tuk dimiliki orang lain, lalu kami berdua menyatukan cinta yang juga tertuju untukMu. Aamiin :))
     
      Barakallah
   

5 komentar:

  1. nice story...
    Tuhan pasti menyimpan sebuah kejutan terbaik untuk mahluknya tanpa diketahui oleh mahluknya itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin Ya Rabb. Aku percaya dan yakin kok bro sama Dia Sang Maha Segala :)

      Hapus
  2. Tak mungkin ia tega memberiku akhir yang buruk.

    nanti akan ada saatnya kita dipertemukan dengan yang lebih baik yaa :''
    ikut sedih. jadi flashback wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Iya, insyaallah leli. Pasti dipertemukan dengan yang terbaik menurut versiNya, percaya aja lah sama Yang Maha Tau :)
      eeeh, kenapa kenapa kok sedih ? :'')

      Hapus
  3. celalu cemangat jangan bersedih allah punya seseorang yg lebih baik kok cuman masi disimpen nunggu kamu gug cengeng lagiii wkwkwk piiiiisssssssssss

    BalasHapus