Selasa, 15 Juli 2014

Mirror, Please !

      Hari ini dingin ya ? Iya, sedingin senyummu hihi
      Alhamdulillah aku ceria sekali hari ini. Hidup berasa tanpa beban, tanpa berasa tanpa masalah, berasa ringgan, berasa terbang, aaaaah ingin segera bertemu denganNya, ingin melihat wajahNya yang selama ini ku abdikan diriku untukNya :)
      Beberapa hari minggu yang lalu aku ikut pengajian rutin keluarga di Jogja. Nah disitu ada guru besar yang mengisi acara pengajian, beliau dari Jakarta, dan biasanya aku memanggil beliau "Bapak". Karna yang ikut pengajian banyak, jadinya nyewa wisma. Nah waktu itu setelah sholat subuh berjamaah, ada kuliah tafsir Qur'an. Akhirnya aku nunggu lamaaaaaa sekali, aku sengaja menunggu Bapak, aku ingin cerita banyaaaaaak seperti biasanya.
     Akhirnya sekitar jam 10 an, tafsir selesai dan acara selanjutnya makan bersama, nah ini waktunya. Setelah mengambil makan, aku langsung duduk disamping beliau. Ah pasti beliau sudah tau aku mau cerita. Belum sempat bilang, beliau sudah bertanya "ada apa hayo?".
 Beliau selalu seperti itu.
Akhirnya aku cerita semuaaaa masalahku "ya itu bapak, dia kok tega sih nyakitin saya. padahal kaaaaan bla bla bla".
Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, beliau malah ketawa, serius, aku diketawain.
 "Loh kok Bapak malah ketawa ? saya ini banyak masalah lo Bapak " sambil masang muka cemberut
"Ya kamu ini lucu." beliau tersenyum, lalu "Begini saja, jangan lah mengeluh duluan, malu sama Allah. Sebelum mengeluh, apa kamu sudah berkaca pada imanmu ?"
"Belum" kataku
"Tak seharusnya kamu mengeluh seperti itu. Tak seharusnya mengeluh,seperti memikul dunia saja kamu ini.Tanya dong sama dirimu sendiri"
"Apa yang perlu ditanyakan Bapak ?
"Sudah sekuat apa imanku? Sudah seberapa dekat aku denganNya? Sudah seberapa banyak maksiat yang aku hindari?Sudah berapa banyak larangan yang aku tinggalkan ? Sudah berapa banyak ku kerjakan yang Allah wajibkan ?"
Aduh aku nggak bisa jawab
"Beribu ujian datang kepadamu bisa jadi karena kamu melakukan 1 hal yang Allah tidak sukai, meskipun itu sepele"
"Iya ya Bapak, jadi gitu ya"
"Sekarang tidak usah membenci siapa siapa. Serahkan saja semua padaNya. Jika ada yang datang untuk menyakitimu, periksa lagi imanmu, mungkin ada yang kurang dengan imanmu. Jadikan orang yang menyakitimu sebagai pemicu kualitas imanmu. Allah tau yang terbaik untukmu."
Aku legaaaaa. Akhirnya sehabis dhuhur beliau pamit pada semua orang, ketika beliau menuju mobil, langsung ku hampiri dan kucium tangan beliau, dan beliau berpesan :
Pesan untuk anakku
"Benar benar dekati Tuhanmu. Cintai DIA. Abdikan dirimu hanya untukNya. Jadikan sholat sebagai kencan yang selalu kau nantikan. Jadikan Ia kekasih yang selalu kau harapkan kehadirannya. Semakin dekat denganNya kamu akan semakin banyak ujiannya. Semakin kamu mencintaiNya, semakin banyak godaannya. Tapi, jika kamu sudah dekat denganNya, pati kamu selalu bergantung padanya bahkan tak bisa jauh dariNya. Ketika Dia sudah mecintaimu, doa apapun akan dikabulkan meskipun doa itu belum terucap dan masih tersimpan di dasar hatimu. Percayalah, dan selalu berkaca pada imanmu. MIRROR, PLEASE, itu kata anak muda jaman sekarang ! "
Terimakasih Bapak, ini pelajaran yang teramat berarti bagi saya. Saya sudah tau bagaimana harus menyikapi hidup. Dan sudah terbukti, ketika dekat dengan Dia, semua terasa lebih mudah dan indah :D
Barakallah ^^

2 komentar: